Selasa, 01 Desember 2015

Pasar Desa Pengkol atau Pasar Sigro
                                                          

pasar sigro 2015
Terletak di Padukuhan Karangsari RT 09/07,Desa Pengkol, Kecamatan         Nglipar, Gunungkidul merupakan pasar desa tradisional tempat di mana masyarakat menjual berbagai hasil bumi, serta membeli berbagai macam kebutuhan sehari-hari.

Pasar dibangun kira-kira tahun 1988 yang lalu oleh masyarakat yang dananya dari pemerintah berdiri di tanah warga yang dibarter dengan uang. Masyarakat membangun pasar tersebut secara gotong royong satu dusun secara bergantian. Letak pasar sigro sangat setrategis karena berhadapan pas dengan jalan raya yang menuju glompong sampai kedokploso dan pagutan maupun yang arah keselatan ke desa ngalang, juga bertempat di :                                                  tengah- tengah di Dusun Karangsari. Pasar sigro juga bisa langsung digunakan untuk 
transaksi jual beli biasanya padasaat hari pasaran wage bertepatan dengan pasaran ngalang,sehingga masyarakat 
karangsari yang ingin mampir berbelanja di pasar sigro, juga bisa langsung menujub pasar ngalang, karena pasar sigro barang- barang dan
 kebutuhan yang diperlukan calon pembeli kurang komplit, alasannya penjualnya  hanya sedikit.


Akan tetapi pada hari senin (21/4/2015) Pasar sigro runtuh atap dan kuda-kudanya, dan kemudian keesokan harinya menurut warga pukul 05:15 ambruk hingga rata tanah. Meskipun tidak ada kerugian sama sekali dari warga akan tetapi para pedagang kehilangan tempat berjualan.


pasar runtuh (21/4/2014)
Para pedagang dengan adanya kondisi tersebut mereka memutuskan untuk berjualan sementara di halaman rumah warga yang dekat dengan pasar. Pasar tradisional dengan kios sepanjang 20an meter tersebut memang sangat berguna sekali dan mempunyai ciri khas unik  karena sekitar  25 tahun masih berdiri kokoh dan belum ada renovasi  dan di tahun 2014 silam akibat sudah tuanya bangunan menjadi ambruk keistimewaan yang lain jual beli bisa dilaksanankan dengan cepat dan mudah bagi penduduk dusun karangsari.
Kondisi pasar sigro yang cukup memprihatikan mendapat  perhatian dari pemerintah desa. Pemerintah desa merembuk rencana pembangunan pasar 
sigro di musyawarah rencanana pembangunan desa (musrenbangdes) targetnya tahun 2015
 proyek tersebut akan dilaksanakan.

Di bulan juni sampai dengan bulan juli 2015 proyek pasar sigro dilaksanakan dan proyek tersebut selesai dikerjakan pada bulan agustus, 
para pembangun proyek tersebut para warga dusun karangsari
dan juga ada sebagian warga kecamatan lain yang ikut melakukan pembangunan proyek pasar sigro. 
Sekarang pasar sigro tidak berdiri sendiri akan tetapi juga sebelah selatannya ada  posko tagana yang didirikan sekitar tahun 2013 . Kini pasar sigro sudah jadi dan jauh lebih baik dari sebelumnya.

Para pedagang pasar sigro saat ini sudah menngunakan pasar sigro untuk transaksi jual beli.
Akan tetapi kebersihan di pasar sigro masih sedikit mendapat perhatian dari para pedagang yang berjualan sehingga karangtaruna memutuskan jika Pasar sigro terlihat kotor maka mereka membersihkannya dengan suka rela dan bersama - sama.

transaksi jual beli
Pasar sigro sekarang masih sedikit penjualanya dan kebanyakan warga yang sudah lanjut usia karena kebanyakan warga lebih memilih membuka warung kelontong sendiri di rumahnya daripada berjualan di pasar sigro. Khusus bagi wirausaha yang baru pasar sigro mempunyai peluang yang tinggi untuk berwirausaha karena mendorong wira usahawan untuk membuka bisnis 

berdagang, mengolah hasil produksi serta memasarkannya.Pada saat pasaran wage biasanya
banyak pengunjungnya di pasar sigro terutama untuk membeli makanan siap makan.


pasar sigro saat pasaran wage
Alasannya hanya tidak banyak dari pedagang yang berjualan alasannya mungkin terbatas faktor pemodalan minimnya pengetahuan bakul pasar, kurangnya keterampilan dalam mengelola usaha sehingga memperkecil kemungkinan untuk melakukan diversifikasi pasar dan cenderung bertahan pada rutinitas saja, sehingga pasar sigro kedengaran asing bagi masyarakat di luar dusun karangsari, karena belum berkembang seperti pasar - pasar yang lain.





                                                                                                     




Narasumber  : Bp. Harjodimulyo dan kabar handayani tentang runtuhnya pasar sigro
Penulis         : Etik Triwahyuni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar